Bila anda ingin tahu bagaimana cerita dan kronologis anggota DPR Roy suryo berebut kursi pesawat Lion air, berikut foto dan ceritanya. Cerita ini bermula anggota DPR Roy Suryo dan seorang penumpang lain berebut kursi pesawat Lion Air. Setelah terjadi kehebohan dengan pilot, serta diusir oleh penumpang seisi kabin, Roy akhirnya turun dari pesawat. Kejadian ini dilaporkan melalui Twitter oleh penumpang tersebut, Ernest Prakasa. Pagi itu (26/3) Ernest naik ke pesawat Lion Air untuk penerbangan ke Jakarta-Jogja pukul 6.15. Sesampainya di kabin, Ernest mendapati kursinya sudah diduduki oleh Roy Suryo. Kursi rekannya juga sudah diambil oleh istri Roy. Pagi itu pesawat dalam kondisi penuh sehingga rombongan Ernest tidak dapat dialihkan ke kursi lain. Ternyata Roy salah naik pesawat. Tiket Roy Suryo untuk penerbangan pukul 7.45, bukan 6.15. Walaupun begitu, Roy keukuh tidak mau turun, bahkan membawa nama-nama direktur Lion Air, kata Ernest. Laporan dari penumpang lain bernama Jonny Herjawan, Roy juga mengatakan “Kamu tau siapa saya.” Belakangan Roy menyangkal kalau salah naik pesawat.
“Kapten Vino membanting kopernya dan berteriak ‘Pejabat memang anjing!‘”
Kejadian semacam ini sebetulnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Pada Sabtu 4 September 2010, penumpang Garuda GA 222 harus bersabar 20 menit menunggu rombongan Ibas, putra kedua presiden SBY. Pesawat yang harusnya berangkat pukul 09.30 WIB baru bisa terbang pukul 09.50 WIB. Dalam kasus lain, pilot Garuda Rendy Sasmita Adjiwibawa mengaku ia pernah diperintahkan untuk mendarat lagi karena seorang menteri ketinggalan. Padahal saat itu pesawatnya sudah lepas landas dan mengudara.
"Telah disampaikan oleh pramugari, Bapak salah. Dan pas dilihat dokumen beliau boardingnya pukul 07.15 WIB dan penerbangannya pukul 07.45 WIB," ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, kepada detikcom, Sabtu (26/3/2011).
Menurut Edward, pramugari Lion Air juga tidak mengusir Roy. Pramugari menyatakan jika Roy tidak terbang di penerbangan pada pukul 06.15 WIB dari Jakarta ke Yogyakarta.
"Pramugari menyatakan jika bapak tidak terbang di sini, terbang diberikutnya yakni pukul 07.45 WIB," terang Edward.
Edward juga menepis kabar jika pilot Lion Air itu bersitegang dengan Roy. Pilot hanya bertanya kepada pramugari kenapa pintu pesawat belum tertutup.
"Pilot nggak ada ribut dengan Pak Roy. Pilot dalam konteks tidak berhubungan dengan penumpang. Dia cuma tanya dengan pramugari. Jadi berangkat nggak? Wajar dia tanya," beber dia.
Lebih jauh Edward menerangkan jika tidak ada kursi ganda penumpang dalam Lion Air. Apalagi data penumpang bisa dicek melalui komputer.
"Sekarang kalau dilihat dalam komputer pasti keblock," tutur Edward.
Edward juga membantah jika pihaknya meminta maaf pada Roy Suryo. "Kami tidak pernah minta maaf kepada beliau," kata Edward.
Sebelumnya, Roy Suryo kepada detikcom, menolak jika dikatakan tiketnya untuk pukul 07.45 WIB. Yang jelas, dia merasa sudah meminta maaf dan mengalah atas insiden tersebut.
"Memang ada double seat, saya justru yang mengalah. Awalnya saya mau naik Garuda, tapi nggak ada. Lalu diupayakan Lion Air pukul 06.15 WIB. Ternyata kursi yang sama. Itu Lionnya yang salah, bisa diconfirm ke sana," jelas Roy saat dihubungi detikcom, tadi pagi.
"Meskipun saya mengalah, saya berani berdiri dan minta maaf atas kesalahan itu. Kemudian saya meninggalkan pesawat karena penumpang sudah marah, tidak tahu siapa yang salah," sambungnya.
Roy mengaku suasana pesawat sempat gaduh gara-gara insiden ini. Pihak Lion Air pun sudah meminta maaf dan langsung menerbangkan Roy dengan pesawat berikutnya ke Yogyakarta.
"Kalau mereka nggak salah nggak mungkin saya dicarikan pesawat yang paling cepat berikutnya. Buktinya sekarang saya sudah di Yogyakarta," ucap Roy.
Dalam kejadian Ernest dan Roy Suryo, pilot Lion Air nampak lebih tegas daripada Garuda. Pilot telah dua kali menginstruksikan pramugari untuk segera menutup pintu kabin. Akan tetapi karena Ernest masih berdiri belum mendapatkan kursi maka pintu tidak dapat ditutup. Kemudian, pilot pesawat Kapten Vino keluar dari kokpit dan berteriak kepada pramugari, “Jam berapa ini! Kita sudah terlambat!”
Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 6.30, terlambat 15 menit dari yang dijadwalkan 6.15. Setelah pramugari menjelaskan situasinya, pilot kembali masuk ke kabin.
Dari ceritanya di Twitter, Ernest mengaku sempat berpikir untuk mengalah. Namun, ketika hendak meninggalkan pesawat, penumpang seisi kabin justru riuh membelanya. “Jangan mau mas! Jangan ngalah ama pejabat!” Seorang penumpang berteriak “Roy Suryo, turun! Jangan kayak Nurdin Halid gak mau turun!”
Beberapa saat kemudian, Ernest melihat pilot pesawat Kapten Vino keluar dari kokpit, membawa koper, dan membanting pintu. Di luar gerbang pesawat yang jaraknya sekitar 2 meter dari Roy, Ernest mendengar kalau Kapten Vino membanting kopernya dan berteriak “Pejabat memang anjing.!” Dari pramugari diketahui bahwa Kapten Vino tidak mau menerbangkan pesawat kalau rombongan Ernest sampai diturunkan dari kabin.
Akhirnya Roy Suryo bersedia turun setelah diyakinakan oleh petugas bandara. Roy menghadap ke seisi pesawat dan minta maaf. “Maaf sudah menganggu penerbangan Anda” kutip Ernest. Politisi Demokrat dan istrinya akhirnya turun sementara para penumpang menyoraki sambil tepuk tangan.
Roy Suryo menyangkal kalau dia salah naik pesawat. Melalui akun Twitternya, ia mengatakan bahwa tiket pesawatnya sudah dimajukan oleh Lion Air, tetapi terjadi miss sehingga terjadi double seat.
Walaupun telah minta maaf kepada seluruh penumpang, Roy menilai kesalahan ada di sisi Lion Air.
“Kalau mereka nggak salah nggak mungkin saya dicarikan pesawat yang paling cepat berikutnya. Buktinya sekarang saya sudah di Yogyakarta,” ujar Roy, seperti dikutip oleh detikcom.(sumber detik.com)